Menteri Lingkungan Jepang Shinjiro Koizumi/Net
Menteri Lingkungan Jepang Shinjiro Koizumi/Net
KOMENTAR

HAK cuti melahirkan pasca memiliki bayi bukan hanya berlaku untuk wanita, tapi juga pria. Setidaknya begitu kebijakan yang berlaku di negeri Sakura, Jepang.

Kebijakan cuti melahirkan di Jepang termasuk yang paling "dermawan" di dunia. Pasalnya, pekerja, baik pria maupun wanita, yang baru menjadi orang tua memiliki hak cuti yang dibayar sebagian, hingga satu tahun. Kebijakan itu bahkan lebih akomodatif bagi pekerja pemerintah.

Meski begitu, seperti dikabarkan Channel News Asia, hanya 6 persen pria yang mengambil cuti melahirkan. Sementara di kalangan wanita, ada lebih dari 80 persen ibu yang mengambil cuti melahirkan. Namun di antara mereka, lebih dari 70 persennya hanya mengambil cuti kurang dari dua minggu.

Sejumlah aktivis menilai bahwa hal itu terjadi akibat adanya tekanan dari pengusaha dan masyarakat yang menghargai jam kerja yang panjang.

Mendapati kondisi tersebut, Menteri Lingkungan Jepang Shinjiro Koizumi tampaknya hendak menjadi role model baru dengan mengambil cuti melahirkan selama dua minggu.

Ini adalah kali pertama seorang menteri di kabinet Jepang secara terbuka berkomitmen untuk mengambil cuti tersebut.

Pria 38 tahun yang menikah dengan seorang mantan pembaca acara televisi itu mengatakan dalam sebuah pertemuan kementerian pada Rabu (15/1) bahwa keputusan itu diambil karena dia merasa kesulitan untuk menyeimbangkan tugasnya sebagai menteri dan keinginannya untuk menemani bayinya yang baru lahir.

"Saya ingin mengambil cuti selama dua minggu secara fleksibel, membuat pengecualian untuk tugas-tugas publik yang penting," kata Koizumi, seraya menambahkan bahwa dia berharap keputusannya akan membantu mengubah persepsi dan mendorong ayah lain untuk mengikutinya.

Langkah Koizumi disambut positif oleh Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga. Dia berharap bahwa langkah Koizumi bisa memberikan dampak positif pada laki-laki lainnya yang menjadi ayah.

"Penting untuk menciptakan suasana tempat kerja yang kondusif dan penerimaan sosial serta dukungan bagi para pria untuk meminta dan mengambil cuti orang tua," kata Suga.




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting